Minggu, 24 November 2013

Sarung Tangan Ikat/Tempel Motor Trendy

Cara untuk mencegah masuk nya unsur-unsur berbahaya dari sinar matahari ya dengan menutup tubuh dengan bahan yang kapabel menahan sinar matahari, dan aspek yang harus diperhatiin yaitu fashion nya yang trendy dan up to date.

Payung sebagai penghalau matahari untuk para pejalan kaki, pengendara mobil jelas gak perlu lagi materi penutup dan untuk pengendara motor, sebenernya ini yang agak ribet. Mau gak mau kita harus make jaket motor, sarung tangan dan juga helm. Jaket motor jelas pemakaiannya yang seperti pakaian sehari-hari yg ngebuat kita biasa. Nah, kalau sarung tangan ini yang agak ribet. Tapi, tenang. Kami punya solusinya.

Kalian gak perlu lagi pakai-lepas sarung tangan kalau mau berangkat dan ketika sampe tujuan. Karena sarung tangan ini langsung terikat dengan setang motor kalian, jadi tanpa perlu melepas dan memakai nya, kalian cuma perlu memasukan tangan ke dalam sarung tangannya, dan bisa langsung berkendara sesuka hati.

Dan kalau kalian para pengendara jauh yang biasa ngerasa panas ditambah keringet yang keluar karena sarung tangan yang terlalu ketat, gak perlu khawatir, produk ini sengaja dirancang luas agar tangan bisa bernapas lega. Dan kalau masih pengen seger lagi, kalian bisa buka ritsleting dibagian depan sarung tangan.

Oia, selain ngelindungin kulit tangan dari sinar matahari, produk ini juga ngelindungin kalian kalo sedang perjalanan jauh terus dihadapkan dengan hujan. Dengan bahan parasut, air hujan pun tak rembes hingga ke tangan pengendara. Kecuali, disiram langsung ke dalam
XD

Jangan khawatir barang asli dan impor langsung dari Taiwan.

Penasaran? Yuk kita lihat aja gambar gambarnya. CHECK THESE OUT! :D

















Sabtu, 10 September 2011

NEW 7 WONDERS


Suatu siang di Sekolah Subang Maju (sekolah internasional, yang terkenal segalaksi), di kelas 4 sd.

Brak, brak, brak. (Suara meja di gebuk)
Guru : "Anak-anak, harap tenang. Ayo, Ubar duduk kamu. Ayo, ayo, ayo diam." (Sambil menunjuk-nunjuk muridnya yg berisik)
Ubar  :"'Iya, Bu." (Sambil mengelap ingusnya)
Anak-anak : "Iya, Bu Suk" (Kebetulan, nama gurunya Sukmati)
Guru : "Sekarang, masuk pelajaran IPS. Keluarkan buku kalian" (Memerintah, sambil kipas-kipas)
Anak-anak : (Sibuk mengeluarkan buku dari tas)
Selang berapa detik, suasana riuh kembali.
Brak, brak, brak. (Suara meja di gebuk)
Guru : (Sambil melangkah kedepan) Baik, siapa yg bisa jawab pertanyaan Ibu, boleh pulang."
Anak-anak : (Memerhatikan dengan seksama)
Guru : "Pertanyaannya, adalah..."
Anak-anak : (Memasang wajah penasaran, takut, antusias. Hanya Ubar memasang muka belernya)
Guru : "Siapa, yg tahu apa saja 7 keajaiban dunia? Coba sebutkan! Minimal, salah satunya."
Anak-anak : (Semua mengangkat tangan, kecuali Ubar)
Ubar : Slruut (Suara ingusnya dihisap)
Guru : "Iya, Ubar. Coba kamu sebutkan satu."
Ubar  : "Aduh, naon yah Bu? Abi teh poho. Oh iya, Abi inget. Éh... Candi Borobudur." (Ubar, orang Sunda asli)
Guru : (Tersenyum, lalu menggeleng)
Anak-anak : "Hah? Kan bener, Bu?"
Mei-mei : "Wa Teng, cio nyi paeng se kung king kong teng naruto Teng. Syuni China Themboki ten ten neji, Pau?" (Yang artinya, "Saya tau, Bu. Itu ada di negara asal saya. Tembok China, benar kan?")
Guru : (Tersenyum, lalu menggeleng)
Anak-anak : "Hah? Cong-ceng benar, Bu." 
Moche : "Cette fois, j'ai raison. Tour unique qui est en face de ma maison, madame. Eifel Tower." (Artinya, "Kali ini, saya pasti benar. Menara unik yang ada di depan rumah saya, Bu. Menara Eifel.")
Guru : (Tersenyum, lalu menggeleng) "Bukan, Moche. Ayo, anak-anak, masa tidak ada yang tahu?"
Disa : "Ada di Negara kita, Bu. Negara Indonesia. Itu loh, pulau yang masih ada Dinasaurus nya. Eh... pulau..."
Anak-anak : (Berteriak) "Komodo, Dis."
Disa : "Eh, hehehe. Iya, Bu, Pulau Komodo."
Guru : "Owh, kurang tepat."
Anak-anak : (Mulai kesal)
Misqoq : "أقدس الأماكن في العالم، يا سيدتي. هناك في مدينة ولدت. الكعبة. مركز العال" ("Tempat tersuci di Dunia, Bu. Terdapat di kota saya dilahirkan. Ka'bah. Pusat Dunia")
Guru : "Kurang tepat"
Roki : "Ini guru gila ya?" 
Anak-anak : "Iya, kayaknya. Betul, betul, betul"
Tempio  : "Sicuramente non la Torre di Pisa o del Colosseom??" ("Pasti, Menara Pisa, atau enggak Colosseum?")
Guru : "Bukan"
Pira : "Piramid, Bu?"
Guru : "Bukan"

Bukan tentram, tapi kelas semakin lama semakin ribut. Masing-masing anak sibuk memberikan argumennya masing-masing. Dan Bu Suk, hanya menggeleng dan berkata bukan, lagi dan lagi. Tanpa, Bu Suk sadari, 4 orang tercerdas kelas (Alhamdulillah, empat-empatnya dari Indonesia) sedang berunding di pojok kelas. 

Egi : "Bu Suk, lagi error tuh. Kenapa ya?"
Hai : "Mau kawin lagi kali?"
Tīna : "Udah, sekarang kita bantai si Bu Suk." (Menatap Bu Suk dengan tatapan jijik, seperti melihat bangkai yang Busuk)
Korby : "Ya, ayo kita beri. Jurus baru kita. PESAN BERANTAI. Tanpa nafas dan jangan sampai putus, oke?"

Guru : "Iya, fantastic 4, mungkin tahu."
Fantastic 4 : (Membalikan badan mereka lalu memasang muka berani dan merendahkan)
Egi : "Amazon: South America, Angel Falls: Venezuela, Bay of Fundy: Canada, Black Forest: Germany, Bu Tinah Island: United Arab Emirates, Cliffs of Moher: Ireland, Dead Sea: Palestine. Hai..."
Hai : "El Yunque: Puerto Rico, Galapagos: Ecuador, Grand Canyon: USA, Great Barrier Reef: Australia, Halong Bay: Viet Nam, Iguazu Falls: Argentina, Vesuvius: Italy. Tina..."
Tina : "Jeita Grotto: Lebanon, Jeju Island: Korea, Kilimanjaro: Tanzania, Komodo: Indonesia, Maldives: Maldives, Masurian Lake District: Poland, Yushan: Taipei. Korby..."
Korby : "Matterhorn: Switzerland, Milford Sound: New Zealand, Mud Volcanoes: Azerbaijan, PP Underground River: Philippines, Sundarbans: Bangladesh, Table Mountain: South Africa, Uluru: Australia. Fantastic 4..."
Fantastic 4 : (Saling senyum-mensenyumi merendahkan) "All clear!"
Guru : "Hahaha, hebat, hebat. Kalian hebat. Dan akhirnya... maaf... kalian salah."
Anak-anak : "Terus apa dong Bu?" ( TERIAK SANGAT KERAS, KARENA SANGKING KESALNYA)
Guru : "HARRY POTTER dari 1 sampai 7"  
Krik, krik, krik, krik. Semua diam.

Popular entries